Senin, 28 November 2016

“MENGANALISIS RISIKO KEUANGAN”

BAB 11
“MENGANALISIS RISIKO KEUANGAN”


A.        PENGERTIAN RISIKO KEUANGAN
Risiko keuangan adalah fluktuasi target keuangan atau ukuran moneter perusahaan karena gejolak berbagai variabel makro, ukuran keuangan dapat berupa arus kas ( dan ini yang banyak digunakan ), laba perusahaan, economic value added (EVA), dan pertumbuhan penjualan.

B.         Risiko keuangan terdiri dari tiga jenis risiko:

·         Risiko likuiditas,
·         Risiko kredit,
·         Risiko permodalan.
·         risiko pasar
·         risiko suku bunga
·         risiko nilai tukar

Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :

ü  Risiko spekulatif
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.

ü  Risiko murni
Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan.


C.        Metode untuk mengelola risiko

Dalam  mengelola risiko pada suatu organisasi sangat tergantung dari hasil indentifikasi risiko yang mungkin muncul/terjadi pada organisasi tersebut, serta berapa nilai kerugian bila hal tersebut terjadi dan yang terakhir adalah frekuesi (probabilitas) kejadian tersebut terjadi.    Berdasarkan ketiga faktor baru organisasi dapat menentukan teknik apa yang tepat dalam mengelola risiko tersebut. Berikut ini beberapa alternatif pilihan dalam mengelola suatu risiko dalam dunia bisnis:

1.         Penghindaran (Risk Avoidance)
Alternatif penghindaran risiko pada umumnya dapat dilakukan pada tahap perencanaan dimana kemungkinan-kemungkinan risiko yang terjadi dapat diatasi dengan berbagai tindakan pencegahan.  Misalnya risiko kebanjiran yang dapat diatasi dengan mencari lokasi yang bebas banjir, atau risiko melanggar peraturan pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan dengan mempersiapkan seluruh dokumen  dan persyaratan yang terkait dengan lingkungan atau risiko adanya penuntutan (komplain) dari konsumen terhadap produk  yang dihasilkan dapat dihindari dengan mencantumkan spesifikasi produk yang jelas dan rinci serta melakukan berbagai uji coba sebelum produk dipasarkan.   Namun untuk risiko murni (Pure Risk) dengan kemungkinan terjadinya rendah serta sukar diprediksi  teknik penghindaran tidak dapat digunakan.

2.         Menahan atau Menanggung (Risk Retention)
Pada suatu  kondisi dengan pertimbangan tertentu perusahaan berani menanggung berbagai kemungkinan risiko yang terjadi.  Namun demikian, perusahaan tetap berupaya agar risiko itu  tidak terealisasi/terjadi atau juga mencadangkan sejumlah anggaran dengan pola tertentu sebagai antisipasi bila kondisi terburuk terjadi. 

3.         Diversifikasi
Diversifikasi berarti menyebar eksposur yang kita miliki sehingga tidak terkonsentrasi  pada satu atau dua eksposur saja.
Contoh: memegang aset tidak hanya satu, tetapi bermacam-macam (saham, obligasi, properti). Jika terjadi kerugian pada satu aset, kerugian tersebut bisa dikompensasi oleh keuntungan dari aset yang lainnya.

4.         Transfer Risiko
Keputusan mengalihkan risiko adalah dengan cara risiko yang kita terima tersebut kita alihkan ke tempat lain sebagian. Jika tidak ingin menanggung risiko tertentu, kita dapat menstransfer risiko tersebut kepada pihak lain yang lebih mampu menghadapi risiko tersebut.
Contoh: membeli asuransi kecelakaan. Jika terjadi kecelakaan, perusahaan asuransi akan menanggung kerugian dari kecelakaan tersebut.

5.         Pengendalian Risiko
Dilakukan untuk mencegah atau menurunkan probabilitas terjadinya risiko atau kejadian yang tidak kita inginkan. Keputusan mengontrol risiko adalah dengan cara melakukan kebijakan antisipasi terhadap timbulnya risiko sebelum risiko itu terjadi.
Contoh: untuk mencegah kebakaran, kita memasang alarm asap dibangunan kita. Alarm merupakan salah satu cara kita mengendalikan risiko kebakaran.

D.        Asuransi Portfolio

Dalam dunia keuangan, "portfolio" digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki portfolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi manajemen risiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa aset, risiko tertentu dapat dikurangi. Ada pula portfolio yang ditujukan untuk mengambil suatu risiko tinggi yang disebut portfolio konsentrasi ( concentrated portfolio).

Istilah portofolio dalam dunia keuangan digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki portofolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi manajemen resiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa aset, resiko tertentu dapat dikurangi. Ada pula portofolio yang ditujukan untuk mengambil suatu resiko tinggi yang disebut portofolio konsentrasi ( concentrated portfolio).

Futures contract dan forward contract pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu memungkinkan pelaku kontrak untuk mengunci satu harga di masa mendatang. Perbedaan utama ada di cara implementasinya.

E.         Pasar Forward dan Kontrak Forward

Forward adalah perjanjian kedua belah pihak yang bentuknya dapat disesuaikan dengan kebutuhan kedua belah pihak tersebut, sedangkan futures memang sudah punya bentuk kontrak yang standard.

Forward tidak harus membayar atau menjaminkan sejumlah uang karena pada dasarnya ini adalah perjanjian kedua belah pihak sementara futures diharuskan menyetorkan initial margin payment buat jaminan, jadi lebih kecil risiko wanprestasinya.

Forward tidak ada penjamin karena perjanjian 2 belah pihak sementara Futures ada lembaga kliringnya atau bursanya.

Besarnya kontrak untuk Forward tergantung kedua belah pihak sementara futures besarannya tertentu ditentukan (sudah standar)

Jangka waktu kontrak untuk forward tergantung kedua belah pihak, sementara futures sudah ditentukan (sudah standard).

F.         Daftar Pustaka
Buku manajemen risiko korporat terintegrasi, Bramantyo Djohanputro,MBA,Ph.D


Sabtu, 19 November 2016

PENILAIAN SAHAM

BAB 9

PENDEKATAN PENILAIAN SAHAM

Dalam praktik penilaian saham biasa lebih sulit dibandingkan dengan penilaian obligasi. Hal ini dikarenakan beberapa alasan, yaitu : Pertama, arus kas yang dihasilkan saham biasa tidak pernah dapat diketahui terlebih dahulu. Kedua, saham biasa tidak punya jangka waktu jatuh tempo. Ketiga, tidak ada cara yang mudah untuk menentukan berapa tingkat keuntungan yang disyaratkan pasar. Nilai saham biasa ditentukan berdasarkan nilai sekarang arus kas yang akan dihasilkan saham biasa pada masa yang akan datang.

Arus Kas Investasi Saham

Secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :

P0 = (D1 + P1) / (1 +r)

Keterangan :
P0 = Nilai atau harga sekarang saham
P1 = Harga pada suatu periode waktu yang akan datang
D1 = Dividen kas yang dibayarkan pada akhir periode
r    = Tingkat keuntungan yang disyaratkan pasar atas investasi tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa, untuk menentukan nilai atau harga saham saat ini, maka harus dapat memprediksi berapa harga pada saham pada akhir satu periode tertentu. Besar kecilnya harga saham pada dasarnya ditentukan oleh kekuatan antara permintaan dan penawaran yang dipengaruhi oleh banyak factor, baik factor internal perusahaan yang menerbitkan saham maupun factor ekternal perusahaan. Besarnya dividen juga tidak mudah untuk ditentukan karena dipengaruhi oleh besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan akan kebijakan dividen yang diterapkan manajemen perusahaan.

Pendekatan Dividen Tetap ( Zero Growth Dividend)

Pendekatan ini menganggap bahwa besar dividen kas yang dibayarkan perusahaan tetap setiap tahunnya. Pendekatan ini lebih tepat untuk menentukan nilai saham istimewa daripada saham biasa. Berdasarkan pendekatan ini, dapat dirumuskan sebagai berikut :
P0  = D /r

Pendekatan Dividen dengan Pertumbuhan Tetap (Constant Growth Dividend)

Pendekatan ini beranggapan bahwa, suatu perusahaan membayarkan dividen kas setiap tahunnya mengalami pertumbuhan yang tetap. Jika misalnya, D0 merupakan besarnya dividen yang baru dibayarkan perusahaan, maka dividen pada tahun yang akan datang D1 adalah :
D1  = D0 X ( 1 + g )

Dividen dua tahun yang akan datang D2 adalah :
D2  = D0 X ( 1 + g )2

Dengan demikian secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dt  = D0 ( 1 + g )t

Investasi arus kas yang tumbuh pada tingakt yang tetap untuk selamanya disebut growing perpetuity. Selama tingkat pertumbuhan (g) lebih kecil dari tingkat diskonto (r) , maka nilai sekarang dari serangkaian arus kas. Dengan menggunakan dividend growth model, dapat pula digunakan untuk menghitung harga saham pada suatu saat tertentu tidak hanya harga sekarang.

Pertumbuhan Dividen yang Tidak Tetap (Nonconstant Growth Dividend)

Pendekatan ini sebenarnya lebih mendekati kenyataan, karena dividen kas yang dibayarkan perusahaan tidak ada yang tetap sepanjang waktu, demikian juga tidak ada perusahaan yang membayarkan dividen kas yang dibayarkan perusahaan dari waktu ke waktu adalah berfluktasi, tergantung pada kebijakan dividend an besar kecilnya laba perusahaan. Persoalan perhitungan nilai saham berdasarkan pendekatan pertumbuhan dividen yang tidak tetap adalah jika divide pada beberapa tahun pertama tidak nol. Hal ini berarti dapat digunakan model dividen dengan pertumbuhan tetap untuk menghitung harga saham pda tahun ketuga (P3) yaitu :
P3  = D3 X ( 1 + g ) / ( r – g )

Komponen Tingkat Keuntungan  yang Disyaratkan (Required Rate of Return)

Sampai saat ini tingkat keuntungan yang disyaratkan dianggap sebagai suatu hal yang telah ada. Perlu kiranya sedikit dijelaskan implikasi dari dividend growth model terhadap tingkat keuntungan yang diisyaratkan.
P0 = D1/(r – g)
Jika ditulis kembali, untuk menghitung r, akan diperoleh :
r – g = D1/P0
r       = D1/P1 + g
hal ini menunjukkan tingkat keuntungan yang disyaratkan, r, mempunyai dua komponen, yaitu : pertama, D1/P0 , merupakan besarnya dividend yield. Karena dihitung dari arus dividend kas yang diharapkan dibagi dengan harga saham sekarang. Kedua, komponen tingkat pertumbuhan dividend, g, juga merupakan pertumbuhan harga saham, yang dapat diartikan sebagai capital gains yield, yang merupakan tingkat pertumbuhan nilai investasi.


CIRI-CIRI SAHAM BIASA DAN SAHAM ISTIMEWA

Ciri-ciri Saham Biasa

            Saham biasa dapat bermakna berbeda bagi orang yang berbeda, tetapi biasanya dipakai untuk saham yang tidak memiliki keistimewaan dalam penerimaan dividen atau dalam kebangkrutan perusahaan.

Hak Pemegang Saham

            Secara konseptual struktur  suatu perusahaan mengasumsikan bahwa pemegang saham memilih direksi, yang kemudian bertugas merekrut manajemen untuk melaksanakan arahannya. Oleh karena itu, pemegang saham mengendalikan perusahaan melalui hak untuk memilih direksi. Pada umumnya hanya pemegang saham yang memiliki hak untuk memilih  direksi.
            Direksi biasanya dipilih pada rapat umum pemegang saham, yang dilaksanakan secara tahunan. Secara ideal biasanya satu saham, satu suara bukan satu pemegang saham satu, suara. Perbedaan yang penting adalah apakah hak suara diberikan secara komulatif atau secara langsung.
            Cumulative voting, memungkinkan partisipasi pemegang saham minoritas, yaitu pemegang saham yang memiliki jumlah saham sedikit. Cumulative voting, merupakan prosedur yang mana pemegang saham dapat memberikan semua hak suaranya untuk satu anggota dewan direksi. Straight voting, merupakan prosedur yang mana pemegang saham dapat memberikan semua hak suaranya bagi masing-masing anggota dewan direksi. Pemegang saham biasanya juga mempunyai hak-hak berikut :
1.      Hak untuk memperoleh secara proposional deviden yang dibayarkan.
2.      Hak untuk memperoleh secara proposional sisa aktiva setelah dikurangi dengan utang jika perusahaan dilikuidasi.
3.      Hak untuk memberikan suara pada rapat pemegang saham yang membahas masalah-masalah yang sangat penting, seperti merjer.
Disamping itu, kadang-kadang pemegang saham mempunyai hak untuk memperoleh secara proposional saham baru yang dijual perusahaan. Haik ini disebut dengan preemtive rights.    

Deviden

            Deviden merupakan pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada pemegang saham, baik berupa kas maupun saham. Dividen yang dibayar kepada pemegang saham menunjukkan pendapatan atas modal yang secara langsung atau tidak langsung diinvestasikan pemegang saham di perusahaan. Pembayaran dividen merupakan kewenangan  dewan direksi.
Beberapa karakteristik yang penting dari deviden, meliputi :
1.      Deviden yang diumumkan oleh dewan direksi perusahaan, bukan merupakan kewajiban perusahaan. Perusahaan tidak bisa dinyatakan bangkrut karena tidak mengumumkan pembayaran deviden. Besar kecilnya dividen tergantung pada pertimbangan bisnis dari dewan direksi.
2.      Deviden yang dibayarkan perusahaan, bukan merupakan biaya bagi perusahaan. Dividen tidak bisa dikurangkan untuk maksud pajak perusahaan, karena dividen dibayarkan dari laba setelah pajak.
3.      Deviden yang diterima masing-masing pemegang saham, merupakan pendapatan yang bagi pemegang saham dan sepenuhnya dikenakan pajak pendapatan pribadi. Deviden yang diterima oleh perusahaan atas kepemilikan saham pada perusahaan lain, sebesar 70% dibebaskan pajak, sedangkan sisanya 30% dikenakan pajak.

Ciri-ciri Saham Istimewa

            Deviden saham istimewa dibayarkan lebih dahulu sebelum deviden saham biasa. Deviden saham istimewa jumlahnya tetap dan bersifat komulatif. Berarti deviden ditetapkan berdasarkan nilai nominal saham istimewa, dan jika pada satu tahun perusahaan mengalami kerugian, maka hak pemegang saham atas deviden tersebut tidak hilang, tapi jika pada tahub berikutnya perusahaan memperoleh laba, maka perusahaan harus membayar deviden tahun lalu, kemudian baru membayar deviden tahun berikutnya. Saham istimewa merupakan ekuitas ditinjau dari sudut hokum dan pajak. Pemegang saham biasanya tidak mempunyai hak suara.

PASAR SAHAM (BURSA EFEK)

            Perusahaan yang membutuhkan dana dalam bentuk ekuitas atau modal sendiri dapat diperoleh melalui penerbitan saham. Pasar saham juga disebut bursa efek atau pasar modal, terdiri dari pasar primer atau pasar perdana dan pasar sekunder
            Di dalam pasar primer atau pasar untuk saham yang baru pertama kali diterbitkan oleh emiten dijual kepada investor melalui penjamin emisi. Proses penawaran saham di pasar perdan ajuga dikenal dengan istilah initial public overing (IPO). Harga jual saham yang di tawarkan di pasar perdana disebut dengan harga perdana.

Dealers dan Brokers
            Di dalam pasar sekunder , saham baru yang telah dicatatkan dapat mulai ditransaksikan di antara para investor. Transaksi saham di pasar sekunder oleh investor melibatkan dealers dan broker. Dealer adalah agen yang membeli atau menjual saham dari persediaan atau portofolio sahamnnya sendiri. Pada harga berapa dealer ingin menjual sahamnnya disebut ask price (atau kadang-kadang disebut asked, offered, atau offering price, dan pada harga berapa dealer membeli saham investor disebut bid price. Perbedaan antara ask price dengan bid price disebut spread, yang merupakan sumber keuntungan bagi dealer .
            Broker merupakan agen yang mengatur transaksi antara para investor. Broker melakukan pembelian dan penjualan secara bersamaan untuk kepentingan pihak investor, dan tidak memiliki persediaan saham. Perbedaan karakteristik antara dealer dan broker adalah, broker melakukan transaksi saham tidak untuk kepentingan sendiri tapi untuk kepentingan para investor, sedangkan dealer melakukan transaksi saham untuk kepentingan sendiri.

MEKANISME PERDAGANGAN SAHAM

            Pelaksanaan perdagangan Bursa Efek Indonesia dilakukan dengan menggunakan fasilitas Jakarta Automated Tranding System (JATS). Perdagangan efek di bursa hanya dapat dilakukan oleh anggota bursa (AB) yang juga menjadi anggota kliring dan penjaminan efek Indonesia (KPEI). Anggota bursa efek bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi yang dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah. Transaksi bursa yang terjadi antara lain karena:
1.      Kesalahan peralatan penunjang dan atau aplikasi anggota Bursa efek dalam rangka Remote Tranding kecuali kesalahan perangkat lunak Jakarta Stock Exchange Open Net Work Environment Client (JONEC) yang disediakan oleh bursa, dan atau
2.      Kelalaian atau kesalahan penanggung jawab pesanan dan perdagangan (PJPP) dalam melaksanakan penawaran jual dan atau permintaan beli ke JATS, dan atau
3.      Kelalaian atau kesalahan Information Technology Officer For Remote Tranding dalam pengoperasian peralatan penunjang dan atau aplikasi anggota bursa efek, dan atau
4.      Adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui peralatan penunjang dan atau aplikasi anggota bursa efek.

Pesanan Nasabah

            Pesanan yang dapat dilaksanakan di bursa oleh anggota bursa adalah hanya pesanan terbatas, yaiutu pesanan yang dilaksanakan oleh anggota bursa sampai dengan batas harga yang ditetapkan oleh nasabahnya. Perdagangan di pasar regular dan pasar tunai harus dalam satuan perdagangan (round lot) efek atau kelipatanyya, yaitu 500 efek. Perdagangan di pasar negoisasi tidak menggunakan satuan perdagangan.

Satuan Perubahan Harga (fraksi)
            Besar kecilnya perubahan harga saham tergantung pada fraksi harga masing-masing saham. Fraksi dan jenjang maksimum perubahan harga berlaku untuk satu hari bursa penuh dan disesuaikan pada hari bursa berikutnya jika harga penutup berada pada rentang harga yang berbeda.

Auto Rejection
            Harga penawaran jual dan atau permintaan yang masih berada di dalam rentang harga tertentu. Adapun batasan auto rejection yang berlaku saat ini:
1.      Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari Rp.50
2.      Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20 di atas acuan harga atau 10 dibawah acuan harga.
Penerapan auto rejection terhadap harga di atas untuk perdagangan saham hasil penawaran umum yang untuk pertama kalinya diperdagangan di bursa. Acuan harga yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran tertinggi atau terendah atas saham yang dimasukkan ke JATS dalam perdagangan saham di pasar reguler dan pasar tunai ditentukan sebagai berikut:

§  Menggunakan harga pembukaan yang terbentuk pada sesi pra pembukaan atau.
§  Menggunakan harga penutupan di pasar regular pada hari bursa sebelumnya apabila opening price tidak terbentuk.
§   Dalam hal perusahaan tercatat melakukan tindakan korporasi, maka selama 3 hari bursa berturut-turut setelah berakhirnya perdagangan saham yang memuat hak (periode cum) di pasar reguler, acuan harga di atas menggunakan previous price dari masing-masing pasar (reguler atau tunai).

Pra-Pembukaan
            Pelaksanaan perdagangan di pasar dimulai dengan pra-pembukaan. Anggota bursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli sesuai dengan ketentuan satuan perdagangan, satuan perubahan harga dan ketentuan auto rejection.
            Seluruh penawaran jual dan atau permintaan beli yang tidak teralokasi di pra-pembukaan, akan diproses secara langsung (tanpa memasukkan kembali penawaran jual dan atau permintaan beli) pada sesi I perdagangan, kecuali herga penawaran jual dan atau permintaan beli tersebut melampaui batasan auto rejection.

Pasar Reguler
            Penawaran jual atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam JATS diproses oleh JATS dengan memperhatikan:
1.      Prioritas harga
Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap permintaan beli pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada harga yang lebih rendah memiliki prioritas terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi.
2.      Prioritas waktu
Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama, JATS memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual  yang diajukan  terlebih dahulu.

Pasar Negosiasi

            Perdagangan efek di pasar negosiasi delakukan melalui proses tawar-menawar secara individual (negoisasi secara langsung) antar:
§  Anggota bursa atau
§  Nasabah melalui satu anggota bursa atau
§  Nasabah dengan anggota bursa atau
§  Anggota bursa dengan KPEI.



PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA

            Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler dan pasar tunai antara anggota bursa jual dan anggota bursa beli dijamin oleh KPEI.
-          Transaksi bursa reguler wajib diselesaikan pada hari bursa ke-3 (T+3)
-          Transaksi bursa pasar tunai wajib diselesaikan pada hari bursa yang sama (T+0)
Penyelesaian transaksi bursa yang dilakukannya di pasar reguler dan pasar tunai akan ditentukan oleh KPEI melalui proses netting dan dilakukan melalui pemindah bukuan efek dan atau ke rekening egek anggota bursa yang berhak yang berada pada custodian sentral efek Indonesia (KSEI). Dalam hal kewajiban anggota bursa untuk menyerahkan efek tidak dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, maka anggota bursa tersebut wajib untuk menyelesaikan kewajibannya dengan uang pengganti (ACS = Alternate Cash Settlement) yang besarnya ditetapkan sebesar 125% dari harga tertinggi atas efek yang sama yang terjadi di pasar reguler dan pasar tunai.

Penyelesaian Transaksi Bursa Pasar Negosiasi

            Waktu penyelesaian transaksi bursa di pasar negosiasi ditetapkan berdasarkan kesepakatan antar anggota per-transaksi (tidak netting). Bila tidak ditetapkan, maka penyelesaian transaksi bursa dilakukan selambat-lambatnya pada hari ke 3 setelah terjadinya transaksi (T + 3) atau hari bursa yang sama dengan terjadinya transaksi (T + 0) khusus untuk hari bursa berakhir perdaganagn hak memesan efek terlebih dahulu.penyelesaian transaksi bursa di pasar negosiasi dilakukan dengan pemindah bukuan secara langsung oleh anggota bursa jual dan anggota bursa beli dan tidak dijamin KPEI.

Biaya Transaksi

Anggota bursa wajib membayar biaya transaksi kepad abursa, KPEI dan KSEI yang dihitung berdasrkan nilai pertransaksi anaggota bursa sebagai berikut:
Jenis transaksi
Biaya transaksi
Dana jaminan
Pajak
Pasar reguler
0,03%
0.01%
Ppn dan kewajiban perpajakan lainnya
Pasar negoisasi
0,03% atau kebijakan bursa


Obligasi
0,005%


*Dibayar ke bursa sebagai wajib pungut, sesuai ketentuan yang berlaku.

Minimum biaya transaksi yang harus dibayar anggota bursa adalah sebesar Rp.2.000.000 per bulan termasuk untuk anggota bursa dalam keadaan SPABnya dibekukan.
Pembayaran harus sudah efektif dalam rekening bursa setiap bulan selambat-lambatnya pada hari kalender ke-12 bulan berikutnya. Dalam hal hari kalender ke-12 di atas jatuh pada hari sabtu atau hari minggu atau hari libur, maka kewajiban dimaksud efektif pada hari kerja selanjutnya. Keterlambatan pembayaran dikenakan denda sebesar 1% setiap hari kalender keterlambatan. 


DAFTAR PUSTAKA


Sudana, I Made.2011. Manajemen Keuangan Teori dan Praktik. Penerbit Erlangga: Jakarta. 


Jumat, 11 November 2016

SUKU BUNGA DAN PENILAIAN OBLIGASI

SUKU BUNGA DAN PENILAIAN OBLIGASI


Obligasi dan Penilaian Obligasi
            Obligasi merupakan surat utang jangka menengah atau panjang, yang dapat dipindahtangankan dan berisi janji dari pihak yang menerbitkan obligasi, untuk membayar imbalan berupa bunga atau kupon pada periode tertentu, serta melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut, obligasi mempunyai karakteristik, yaitu :

1.      Bunga (coupon)
Obligasi memiliki bunga yang sering disebut coupon, merupakan salah satu bentuk pendapatan yang diperoleh pemegang obligasi, selain pendapatan berupa gains, yaitu selisih herga jual obligasi dengan harga belinya. Bunga pada umumnya tetap dan dibayarkan secara periodic misalnya semsteran atau tahunan.

2.      Nilai nominal (face value or par value)
Obligasi mempunyai nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum dalam obligasi, dan merupakan jumlah nilai yang akan dibayar kembali ketika obligasi jatuh tempo. Besarnya coupon tahunan dibagi dengan nilai nominal disebut coupon rate.

3.      Jangka waktu jatuh tempo (maturity)
Obligasi mempunyai jangka waktu jatuh tempo yang terbatas, yaitu tanggal saat nilai nominal harus dilunasi oleh perusahaan yang menerbitkan obligasi. Jangka waktu obligasi sangat bervariasi tergantung kebutuhan dana perusahaan, biasanya lebih dari 5  tahun.

Nilai obligasi dan  yields
            Dengan berjalannya waktu suku bunga di pasar mengalami perubahan. Karena arus kas dan pendapatan obligasi tetap, maka nilai obligasi akan berfluktuasi. Apabila suku bunga di pasar naik, maka nilai sekarang arus kas dari sisa umur obligasi akan menurun dan nilai obligasi akan berkurang. Sebaliknya, jika suku bunga pasar turun maka nilai obligasi akan bertambah

            Untuk menentukan nilai obligasi pada suatu saat tertentu, maka perlu diketahui jangka waktu sisa umur obligasi sampai dengan jatuh tempo, nilai nominal, kupon, dan suku bung pasar. Secara umum nilai obligasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Nilai obligasi = C × {1 - 1/ (1 + r) ͭ}/ r + F/ (1 + r) ͭ

Keterangan :
F = nilai nominal obligasi
C = kupon yang dibayarkan setiap periode
t = jangka waktu sampai dengan jatuh tempo
r = suku bunga di pasar

Resiko yang timbul bagi pemilik obligasi sebagai akibat fluktuasi suku bunga di pasar disebut resiko suku bunga. Berapa besar resiko suku bunga suatu obligasi, tergantung pada seberapa sensitif harga obligasi terhadap perubahan suku bunga di pasar. Besar kecilnya sensivitas harga obligasi terhadap perubahan suku bunga ditentukan oleh dua hal, yaitu : jangka waktu jatuh tempo (time to maturity) dan besarnya coupon rute.

1.      Jika factor lainnya tetap, semakin panjang jangka waktu jatuh tempo, semakin besar resiko suku bunga.
2.      Jika factor lainnya tetap, semakin rendah coupon rute, semakin besar resiko suku bunga.
Menentukan yield to maturity

            Sering diketahui informasi tentang harga suatu obligasi, coupun rate, dan jangka waktu jatuh tempo. Tetapi tidak diketahui berapa tingkat keuntungan jika obligasi tersebut dipegang sampai dengan jatuh tempo (yield to matunity),
Peringkat Obligasi

            Salah satu pertimbangan investor dalam memilih obligasi yang diterbitkan oleh berbagai perusahaan adalah informasi tentang peringkat obligasi. Peringkat obligasi hanya mempertimbangkan kemungkinan perusahaan penerbit gagal memenuhi kewajibannya, baik untuk membayar bunga maupun nominalnya. Telah dijelaskan bahwa obligasi memiliki resiko suku bunga, yaitu resiko perubahan nilai obligasi sebagai akibat perubahan suku bunga di pasar. Peringkat obligasi tidak menilai resiko suku bunga tersebut, akibatnya obligasi yang memiliki peringkat yang tinggi harganya masih dapat berfluktuasi. Terdapat beberapa macam obligasi dilihat dari karakteristik obligasi, institusi yang menerbitkan dan sebagainya. Obligasi selain diterbitkan oleh perusahaan (corporate bond) dapat pula diterbitkan oleh pemerintah.

Obligasi pemerintah

            Pinjaman dana selain dilakukan oleh perusahaan juga dilakukan oleh pemerintah untuk kebutuhan dan guna membiayai pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Di Indonesia pemerintah juga melakukan pinjaman dana dengan menerbitkan berbagai surat utang, seperti obligasi negara ritel (ORI)

            ORI adalah obligasi negara yang jual kepada individu atau perseorangan warga negara Indonesia. Investor dapat memperoleh ORI dengan dua cara yaitu : Pertama, melalui agen penjual pada saat penerbitan ORI oleh pemerintah atau disebut dengan pasar perdana. Kedua, adalah engan membeli ORI dari investor lain yang telah memiliki ORI atau disebut pasar sekuder, melalui anggota bursa maupun agen penjual. Modal minimum yang dibutuhkan investor untuk melakukan transaksi ORI di bursa adalah Rp. 5.000.000 karena nilai ORI yang ditransaksikan di bursa dalam pecahan Rp. 5.000.000 dan kelipatannya.
Zero coupon bonds

            Obligasi yang tidak membayar kupon sama sekali dan harus ditawarkan dengan harga yang jauh lebih rendah dari nilai nominalnya disebut zero coupon bonds atau zeroes.
Obligasi dengan mengambang

            Dengan suku bunga yang mengambang, besarnya kupon yang dibayarkan disesuaikan dengan perkembangan suku bunga di pasar. Ditinjau dari sudut pandang perusahaan penerbit, obligasi dengan bunga mengambang memiliki keuntungan dibandingkan dengan obligasi suku bunga tetap, jika suku bunga di pasar mengalami penurunan, dan akan mempunyai dampak merugikan jika suku bunga di pasar meningkat. Obligasi dengan bunga mengambang memiliki beberapa karakteristik :
1.      Pemegang obligasi mempunyai hak untuk menukarkan obligasinya dengan nominal pada saat pembayaran kupon setelah beberapa waktu, yang disebut dengan put provision.
2.      Besarnya coupon rate mempunyai batas minimum dan  maksimum.
Salah satu obligasi dengan suku bunga mengambang adalah inflation-linked bond , yaitu obligasi yang kuponnya disesuaikan dengan tingkat inflasi.

Factor – Factor yang Menentukan Yield Obligasi
            Besarnya yield suatu obligasi merupakan pencerminan berbagai factor, baik yang berpengaruh terhadap obligasi pada umumnya, maupun factor spesifik yang dipertimbangkan.
            Pada suatu waktu tertentu suku bunga jangka pendek dan suku bunga jangka panjang pada umumnya berbeda. Kadang-kadang suku bunga jangka pendek lebih tinggi dari pada suku bunga jangka panjang, atau sebaliknya. Hubungan antara suku bunga jangka pendek dengan suku bunga jangka panjang dikenal dengan istilah struktur suku bunga.

            Ada tiga komponen yang menentukan struktur suku bunga, yaitu : suku bunga riil, tingkat inflasi, dan resiko suku bunga. Suku bunga merupakan komponen yang utama yang menentukan suku bunga satiap surat utang, tanpa memperhatikan jangka waktu jatuh tempo. Ketika suku bunga riil tinggi, maka semua suku bunga surat utang cenderung lebih tinggi dan sebaliknya

            Prospek inflasi di masa yang akan datang sangat berpengaruh terhadap naik turunnya suku bunga. Investor yang berpikir untuk meminjamkan uang dengan berbagai jangka waktu, mengetahui bahwa inflasi akan menurunkan nilai uang yang akan diterima kembali ketika uang yang dipinjamkan jatuh tempo. Sebagai akibatnya investor akan meminta kompensasi atas kerugian ini dalam bentuk suku bunga nominal yang tinggi. Kompensasi yang dikenal dengan nama inflation premium. Jika investor percaya bahwa tingkat inflasi di masa yang akan datang lebih tinggi, maka suku bunga nominal jangka panjang akan lebih tinggi dari pada suku bunga nominal jangka pendek.

            Komponen yang ketiga adalah resiko suku bunga. Obligasi jangka panjang memiliki resiko kerugian lebih besar sebagai akibat perubahan suku bunga dibandingkan dengan obligasi jangka pendek. Investor mengetahui resiko ini , oleh Karena itu investor menuntut kompensasi berupa suku bunga nominal yang lebih tinggi. Tambahan kompensasi ini dikenal dengan nama interest risk premium. Semakin panjang jangka waktu jatuh tempo, semakin besar resiko suku bunga, dengan demikian premi resiko suku bunga juga meningkat sejalan dengan makin lamanya jangka waktu jatuh tempo. Akan tetapi kenaikan resiko suku bunga pada tingkat yang semakin menurun.

DAFTAR PUSTAKA



Sudana, I Made.2011. Manajemen Keuangan Teori dan Praktik. Penerbit Erlangga: Jakarta.